Posts

Contoh Resensi Novel

Image
  Judul Buku : Ceros dan Batozar Pengarang : Tere Liye Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Alamat Penerbit : Gedung Gramedia Blok I, Lt.5, Jl. Palmerah Barat 29-33, Jakarta 10270 Tahun Terbit : 2018 Cetakan : I, Mei 2018 Tebal Buku : 376 halaman ISBN : 9786020385914 / 9786020385921 (digital) Harga Buku : Rp95.000 Ukuran : 20cm x 13,5cm Novel kelima dari serial Bumi dengan judul Ceros dan Batozar yang ditulis oleh salah satu penulis tersohor di Indonesia, Tere Liye, menceritakan tentang petualangan tiga sahabat remaja SMA yang berasal dari klan berbeda-beda, selama di dunia parelel. Tiga remaja tersebut masing-maing mempunyai kekuatan yang tidak dimiliki oleh orang-orang di bumi. Raib, gadis keras kepala yang berasal dari klan bulan mempunyai kekuatan bisa meghilang, membuat tameng transparan, berteleportasi, berbicara dengan alam, teknik penyembuhan tidak biasa, mengeluarkan cahaya, serta membuat dentuman guguran salju.  Seli, gadis gugupan yang berasal dari klan matahari, tak kalah k

Contoh Resensi Novel

Image
Judul Buku : Orang-Orang Biasa Penulis : Andrea Hirata Penerbit : PT Bentang Pustaka Kota Penerbit : Yogyakarta Tahun Terbit : 2019 Jumlah Halaman : xii +300 halaman Ukuran Buku : 20cm x 13cm ISBN : 978-602-291-524-9 Harga : Rp89.000 (Pulau Jawa) Genre : Fiksi                Orang-Orang Biasa atau Ordinary People merupakan novel ke-11 karya Andrea Hirata yang terbit baru-baru ini, bulan Februari tahun 2019. Berbeda dengan novel-novel sebelumnya yang isinya cenderung motivasi tentang kehidupan, di novel kali ini Andrea Hirata menyajikan sebuah cerita yang terkesan lebih heroik karena isinya mengenai suatu kriminalitas. Cerita bermulai tatkala kota Belantik yang penuh kenaifan karena orang-orangnya telah lupa bagaimana berbuat jahat. Hal ini megakibatkan Inspektur Abdul Rojali dan Sersan P. Arbi rindu akan tugasnya sebagai aparat negara untuk beraksi menangkap pelaku kriminalitas. Di sisi lain, sepuluh sekawan bernama Salud, Honorun, Debut Awaluddin,Tohirin, Junilah, Dinah, Rusip, N

Peranan, Keuntungan, dan Kerugian TIK

  Ringkasan Materi 1. Peranan TIK TIK (teknologi informasi dan komunikasi) berperan dalam berbagai bidang dalam kehidupan manusia diantaranya : a. Bidang Pendidikan - Proses belajar mengajar jarak jauh ( e-learning ) menggunakan media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, dan e-mail. b. Bidang Kesehatan - Pelayanan kesehatan melalui pemberian informasi bagi masyarakat tentang masalah kesehatan dan kedokteran sehingga masyarakat umum terlindungi dari informasi-informasi yang tidak benar dan kurang akurat. c. Bidang Perdagangan - Pelaku bisnis menerapkan sistem perdagangan secara elektronik melalui e-commerce  (perdagangan dengan menggunakan jaringan komunikasi internet. d. Bidang Perbankan - Adanya layanan internet banking dan SMS dalam bisnis perbankan mempermudah interaksi antara perbankan dengan masyarakat (nasabah) semakin mudah dilakukan. e. Bidang Pemerintahan - Adanya e-government mempermudah pemerintah dalam memberikan layanan publik bagi masyarakat seperti penyediaan

Sejarah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

  1. Sejarah Perkembangan Alat Hitung Zaman dahulu, nenek moyang memang belum mengenal lambang bilangan, namun telah mengerti cara berhitung. Contohnya saat menghitung hewan ternak yang digembalakannya dengan cara membuat keratan atau goresan pada pohon. Alat lain yang digunakan untuk menghitung antara lain jari tangan, batu kerikil, dan simpul-simpul pada tali. Pada tahun 1621 ditemukan slide rule yang merupakan arah maju pada alat hitung yang bersift mekanis. Alat hitung kemudian mengalami kemajuan setelah ditemukannya lambang bilangan. Salah satunya yaitu sempoa (abacus). Sempoa paling tua ditemukan di Pulau Salamis, Mesopotamia, dan Hiroglif Fir'aun di Mesir. Abacus inilah cikal bakal adanya komputer Setelah abacus ditemukan, alat hitung terus berkembang. Tahun 1917, John Napier menemukan cara berhitung menggunakan bael bujur sangkar yang terdiri dari 9x9 kolom dan masing-masing berisi angka 1 sampai 9. Alat tersebut pun dinamakan tulang-tulang Napier (Napier's Bone) .  Ki

Cerpen Iseng-Iseng #2

  Sesal dari 3.242 Mdpl Oleh : Kagebunshin  Tersebut pul a perkataan Indera Bangsawan pergi mencari saudaranya. Setelah berjam-jam lamanya, akhirnya ia sampai di suatu padang perdu yang sangat luas. Padang tersebut merupakan bagian awal dari perjalanan pendakian yang sedang ia lakukan. Di kanan kiri padang itu perbukitan nan tinggi berjajar mengelilingi. Perdu-perdu yang tumbuh lebat semakin menghalangi sinar matahari senja yang sedikit demi sedikit mulai menghilang dibalik perbukitan. Kabut semakin tebal. Suhu udara semakin dingin. Tak lama kemudian, habis sudahlah sisa-sisa sinar matahari senja. Gelap gulita menguasai seluruh padang perdu. Bahkan awan diatas sana pun ikut mendung. Bintang ikut-ikutan tidak ingin berbagi sinarnya kepada rembulan. Rembulan saat ini pun juga murung. Entah apa yang terjadi pada mereka malam ini. Alam seakan ikut bersedih melihat Indera Bangsawan terpisah dengan saudara kecilnya. Benar-benar malam yang suram nan sunyi. Indera berjalan terseok-seok m

Cerpen Iseng-Iseng

Image
  Rubik Ajaib Oleh : Kagebunshin “Huh, lagi-lagi aku membuat kesalahan!” gertak Yama sembari melemparkan tasnya ke kasur didepannya. Ia masih memikirkan kejadian tadi siang di sekolah yang membuatnya sangat minder. Sebenarnya kejadian-kejadian serupa sudah seringkali terjadi dan bisa dibilang normal bagi orang-orang pada umumnya. Tidak ada yang perlu disesali bahkan dibenci. Tetapi entah mengapa Yama masih saja merasa jika ia sangat  berbeda dengan teman-temannya dan hal itulah yang juga membuatnya selalu merutuki diri-sendiri. “Seandainya saja aku dilahirkan dengan kecerdasan seperti mereka, atau bahkan lebih cerdas dari mereka. Hmm, tidak. Mungkin lima persen dibawahnya saja sudah sangat cukup.” pikirnya.  Ia terus-menerus memandangi dirinya di depan cermin besar yang sangat berdebu. Tidak ada yang aneh. Sama seperti halnya orang-orang pada umumnya. Pandangannya beralih ke arah salah satu sudut ruang kamar. Didekatinya robekan kertas yang sudah lusuh. Di atas kertas tersebut tertulis