Contoh Resensi Novel
Novel kelima dari
serial Bumi dengan judul Ceros dan Batozar yang ditulis oleh salah satu penulis
tersohor di Indonesia, Tere Liye, menceritakan tentang petualangan tiga sahabat
remaja SMA yang berasal dari klan berbeda-beda, selama di dunia parelel. Tiga
remaja tersebut masing-maing mempunyai kekuatan yang tidak dimiliki oleh orang-orang
di bumi. Raib, gadis keras kepala yang berasal dari klan bulan mempunyai
kekuatan bisa meghilang, membuat tameng transparan, berteleportasi, berbicara
dengan alam, teknik penyembuhan tidak biasa, mengeluarkan cahaya, serta membuat
dentuman guguran salju. Seli, gadis
gugupan yang berasal dari klan matahari, tak kalah kuatnya dengan Raib. Ia bisa
mengeluarkan petir, menyerap cahaya, serta menguasai teknik kinetik yang
dahsyat. Sedangkan Ali, si jenius yang tidak tahu dari klan mana sebenarnya ia
berasal, bisa berubah menjadi seekor beruang raksasa saat marah. Ia
menghabiskan banyak waktunya untuk bereksperimen menciptakan alat-alat canggih
melebihi alat tercanggih di bumi. Akan tetapi, kejeniusannya tidak diketahui
oleh semua orang kecuali Raib dan Seli. Bahkan dikalangan teman-teman dan
gurunya, ia dikenal dengan anak malas dan berambut kusut.
Cerita pada buku ini
dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama yaitu Ceros, sedangkan bagian kedua
yaitu Batozar. Cerita di bagian pertama dimulai ketika mereka, yakni Raib,
Seli, dan Ali sedang mengikuti karya wisata sekolah ke sebuah bangunan sejarah
kuno yang berusia ribuan tahun lalu. Kemudian tanpa disengaja alat canggih
buatan Ali menangkap sensor sinyal berupa kekuatan sangat besar dari bawah
bangunan kuno tersebut. Ia kemudian memberitahu Raib dan Seli serta mengajak
mereka untuk pergi ke titik yang terekam pada alatnya. Setelah terjadi
perdebatan dan diam-diam menyelinap keluar dari rombongan karya wisata,
akhirnya mereka memutuskan untuk mencari tahu. Kapsul terbang buatan Ali
menjadi kendaraan mereka untuk berpetualang di dunia paralel. Mereka terus
menembus lorong-lorong misterius yang terletak jauh di dalam perut bumi.
Akan tetapi, keadaan
buruk menghampiri mereka setelah sampai di ruangan simetris empat sisi bernama
Bor-O-Bdur di Klan Aldebaran. Dua badak raksasa bernama Ceros bertubi-tubi
menyerang mereka tanpa henti. Hingga akhirnya keajaiban datang saat matahari
mulai terbit. Dua badak raksasa tersebut hilang digantikan dua orang laki-laki
kembar baik hati bernama Ngglanggeram dan Ngglanggeran yang menolong mereka. Berhari-hari
Raib, Seli, dan Ali terperangkap di klan ini tanpa ada jalan keluar. Namun, pertemuan
dengan merekalah akhirnya Ali tahu bahwa dua laki-laki kembar tersebut ternyata
nenek moyangnya ribuan tahun lalu, serta Aldebaran ternyata adalah asal klannya.
Ia memiliki kode genetik yang mirip dengan Ngglanggeram dan Ngglanggeran, yakni
kejeniusan dan dapat berubah menjadi hewan raksasa saat berada pada kondisi
tertentu. Saat sudah berubah menjadi makhluk lain, petarung dari klan Aldebaran
tidak bisa mengontrolnya kecuali menggunakan sarung tangan asli klan mereka.
Itulah sebabnya Ngglanggeram dan Ngglanggeram menjadi Ceros mengerikan yang
merusak dan membunuh apa saja saat malam tiba dikarenakan sarung tangan mereka
hilang dicuri, sehingga mereka memilih untuk mengurung diri sendiri jauh di
dalam permukaan bumi.
Selain itu, petualangan mereka di klan
Aldebaran ini juga mengajarkan akan arti persahabatan, yaitu disaat Ali
merelakan sarung tangannya, yang ternyata milik Ngglanggeram dan Ngglanggeram dikembalikan kepadanya,
dengan konsekuensi ia harus tinggal selamanya di Bor-O-Bdur ini, karena jika ia
kembali ke bumi sewaktu-waktu bisa berubah menjadi beruang raksasa yang merusak
apapun disekitarnya. Itu semua dilakukan oleh Ali agar kedua sahabatnya bisa
kembali ke bumi. Disisi lain, Raib dan Seli tidak mau kembali tanpa Ali.
Suasana haru terasa di bagian ini. Hingga akhirnya ketulusan Ali membuahkan
hasil. Ngglanggeram dan Ngglanggeran lebih memilih memerangkap diri sendiri
selamanya di Bor-O-Bdur dan membiarkan Ali pulang bersama kedua sahabatnya.
Kemudian cerita
berlanjut di bagian kedua buku ini. Masalah bermula saat Batozar sang Penjagal,
penjahat nomor satu dari klan Bulan yang telah membantai seluruh anggota
keluarga dari salah satu keluarga terpandang di kotanya, berhasil kabur dari
penjara dan dikabarkan telah pergi ke klan permukaan, yakni klan Bumi. Jejaknya
berhasil diketahui karena sebelum pergi ke bumi, ia telah mencuri prototipe kapsul
terbang milik pasukan keamanan kota Tishri.
Miss Selena, guru
matematika sekaligus pengintai terbaik dari Klan Bulan, sudah memperingatkan
Raib, Seli, dan Ali berhati-hati dengan Batozar dan tidak ikut campur dengan
masalah tersebut. Namun tanpa disengaja, mereka bertiga bertemu dengan Batozar
yang sedang memesan makanan di sebuah rumah makan sepulang sekolah. Karena rasa
ingin tahu yang tinggi, mereka memutuskan mengikuti Batozar secara diam-diam.
Hingga akhirnya Batozar menghilang secara misterius setelah masuk ke bilik
untuk mencoba pakaian di sebuah mall.
Hari berikutnya
kejadian sama persis berulang kembali. Si jenius Ali memutuskan untuk memasang
alat pelacak ke tubuh Batozar. Setelah diketahui keberadaannya, yaitu di
pinggiran selatan kota, Tim Elite Pasukan Bayangan dari Klan Bulan beserta Miss
Selena melakukan penyergapan. Pada awalnya Raib, Seli, dan Ali tidak
diperbolehkan ikut sama sekali. Namun setelah memasang wajah keberatan,
akhirnya mereka diperbolehkan ikut.
Keikutsertaan Raib,
Seli, dan Ali dalam pnyergapan jutru menimbulkan masalah baru saat akhirnya
Batozar dapat melumpuhkan semua Tim Elit Pasukan Bayangan. Disaat Tim Elite
mulai kewalahan, Batozar dengan sekejap membawa Raib, Seli, dan Ali pergi ke
kutub utara melalui portal cermin. Batozar menculik mereka. Ia tidak akan
mengembalikan mereka kecuali jika Raib bisa memutar ulang kejadian ratusan
tahun lalu menggunakan teknik berbicara dengan alam saat masa-masa Batozar
dengan keluarganya. Ia sangat terobsesi dengan teknik itu untuk bisa melihat
kembali wajah istri dan anaknya yang sama sekali tidak diingatnya. Namun disisi
lain, teknik berbicara dengan alam sangat susah dilakukan kecuali saat keadaan
mendesak.
Sudah berkali-kali Raib
mencoba teknik itu agar bisa segera pulang, tapi tetap gagal. Batozar terus
membentak dan memaksanya meskipun ia tahu keadaan Raib sudah sangat lemah.
Hingga akhirnya Pasukan Elite berhasil mengetahui lokasi Batozar, dan pada
detik-detik Batozar akan dimusnahkann, akhirnya Raib bisa mengaktifkan teknik
itu. Video tiga dimensi ratusan tahun lalu berputar dihadapan semua orang, dan
itulah titik dimana Batozar bisa mengingat kembali wajah anak dan istrinya,
serta kejadian sebenarnya dimana Batozar hanya dimanfaatkan dan dijadikan
kambing hitam oleh penguasa yang kejam.
Tidak hanya tentang
petarung dari tiga klan berbeda yang mempunyai kekuatan luar biasa, novel ini
juga diselingi dengan lelucon dan sedikit tentang percintaan anak muda antara
Raib dan Ali. Hal inilah yang membuat para pembaca terutama di kalangan remaja
banyak menyukai novel ini. Gambar pada sampul novel ini meskipun simpel, tetapi
sangat sesuai dengan cerita didalamnya yang memberi simbol-simbol penting pada
bagian tertentu. Sehingga bisa memberi sedikit gambaran bagi pembaca misalnya
seperti apa bentuk kapsul terbang. Bahasa yang digunakan pun tergolong santai,
gamblang, tidak berbelit-belit, dan mudah dipahami. Pemilihan kata-kata
tertentu bisa dibilang unik sehingga agak menggelitik bagi pembaca, seperti
Bor-O-Bdur (Borobudur), Ngglanggeram dan Ngglanggeran (Nglanggeran, nama gunung
api purba di Yogyakarta), serta Distrik Iwakasin. Jumlah halaman untuk seukuran
novel pun juga pas, tidak terlalu banyak dan tidak terlalul sedikit. Inilah
yang membuat pembaca lebih santai dan tidak bosan untuk membacanya.
Selain itu, melalui
novel Ceros dan Batozar ini Tere Liye memberikan pesan kepada para pembaca
tentang ketulusan dalam persahabatan pasti membuahkan hasil yang baik, arti
sahabat sejati yang tidak akan pernah meninggalkan satu sama lain disaat salah
satunya sedang mengalami kesusahan, kehangatan bersama keluarga yang tidak bisa
tergantikan oleh apapun, kerakusan dapat menghancurkan segalanya, semangat jiwa
muda untuk terus mencari tahu ilmu dan hal-hal disekitar, serta kesalahan di
masa lalu tidak perlu diungkit-ungkit kembali.
Comments
Post a Comment