Contoh Resensi Novel

 


Judul Buku : Ceros dan Batozar

Pengarang : Tere Liye

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Alamat Penerbit : Gedung Gramedia Blok I, Lt.5, Jl. Palmerah Barat 29-33, Jakarta 10270

Tahun Terbit : 2018

Cetakan : I, Mei 2018

Tebal Buku : 376 halaman

ISBN : 9786020385914 / 9786020385921 (digital)

Harga Buku : Rp95.000

Ukuran : 20cm x 13,5cm


Novel kelima dari serial Bumi dengan judul Ceros dan Batozar yang ditulis oleh salah satu penulis tersohor di Indonesia, Tere Liye, menceritakan tentang petualangan tiga sahabat remaja SMA yang berasal dari klan berbeda-beda, selama di dunia parelel. Tiga remaja tersebut masing-maing mempunyai kekuatan yang tidak dimiliki oleh orang-orang di bumi. Raib, gadis keras kepala yang berasal dari klan bulan mempunyai kekuatan bisa meghilang, membuat tameng transparan, berteleportasi, berbicara dengan alam, teknik penyembuhan tidak biasa, mengeluarkan cahaya, serta membuat dentuman guguran salju.  Seli, gadis gugupan yang berasal dari klan matahari, tak kalah kuatnya dengan Raib. Ia bisa mengeluarkan petir, menyerap cahaya, serta menguasai teknik kinetik yang dahsyat. Sedangkan Ali, si jenius yang tidak tahu dari klan mana sebenarnya ia berasal, bisa berubah menjadi seekor beruang raksasa saat marah. Ia menghabiskan banyak waktunya untuk bereksperimen menciptakan alat-alat canggih melebihi alat tercanggih di bumi. Akan tetapi, kejeniusannya tidak diketahui oleh semua orang kecuali Raib dan Seli. Bahkan dikalangan teman-teman dan gurunya, ia dikenal dengan anak malas dan berambut kusut.

Cerita pada buku ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama yaitu Ceros, sedangkan bagian kedua yaitu Batozar. Cerita di bagian pertama dimulai ketika mereka, yakni Raib, Seli, dan Ali sedang mengikuti karya wisata sekolah ke sebuah bangunan sejarah kuno yang berusia ribuan tahun lalu. Kemudian tanpa disengaja alat canggih buatan Ali menangkap sensor sinyal berupa kekuatan sangat besar dari bawah bangunan kuno tersebut. Ia kemudian memberitahu Raib dan Seli serta mengajak mereka untuk pergi ke titik yang terekam pada alatnya. Setelah terjadi perdebatan dan diam-diam menyelinap keluar dari rombongan karya wisata, akhirnya mereka memutuskan untuk mencari tahu. Kapsul terbang buatan Ali menjadi kendaraan mereka untuk berpetualang di dunia paralel. Mereka terus menembus lorong-lorong misterius yang terletak jauh di dalam perut bumi.

Akan tetapi, keadaan buruk menghampiri mereka setelah sampai di ruangan simetris empat sisi bernama Bor-O-Bdur di Klan Aldebaran. Dua badak raksasa bernama Ceros bertubi-tubi menyerang mereka tanpa henti. Hingga akhirnya keajaiban datang saat matahari mulai terbit. Dua badak raksasa tersebut hilang digantikan dua orang laki-laki kembar baik hati bernama Ngglanggeram dan Ngglanggeran yang menolong mereka. Berhari-hari Raib, Seli, dan Ali terperangkap di klan ini tanpa ada jalan keluar. Namun, pertemuan dengan merekalah akhirnya Ali tahu bahwa dua laki-laki kembar tersebut ternyata nenek moyangnya ribuan tahun lalu, serta Aldebaran ternyata adalah asal klannya. Ia memiliki kode genetik yang mirip dengan Ngglanggeram dan Ngglanggeran, yakni kejeniusan dan dapat berubah menjadi hewan raksasa saat berada pada kondisi tertentu. Saat sudah berubah menjadi makhluk lain, petarung dari klan Aldebaran tidak bisa mengontrolnya kecuali menggunakan sarung tangan asli klan mereka. Itulah sebabnya Ngglanggeram dan Ngglanggeram menjadi Ceros mengerikan yang merusak dan membunuh apa saja saat malam tiba dikarenakan sarung tangan mereka hilang dicuri, sehingga mereka memilih untuk mengurung diri sendiri jauh di dalam permukaan bumi.

 Selain itu, petualangan mereka di klan Aldebaran ini juga mengajarkan akan arti persahabatan, yaitu disaat Ali merelakan sarung tangannya, yang ternyata milik Ngglanggeram  dan Ngglanggeram dikembalikan kepadanya, dengan konsekuensi ia harus tinggal selamanya di Bor-O-Bdur ini, karena jika ia kembali ke bumi sewaktu-waktu bisa berubah menjadi beruang raksasa yang merusak apapun disekitarnya. Itu semua dilakukan oleh Ali agar kedua sahabatnya bisa kembali ke bumi. Disisi lain, Raib dan Seli tidak mau kembali tanpa Ali. Suasana haru terasa di bagian ini. Hingga akhirnya ketulusan Ali membuahkan hasil. Ngglanggeram dan Ngglanggeran lebih memilih memerangkap diri sendiri selamanya di Bor-O-Bdur dan membiarkan Ali pulang bersama kedua sahabatnya.

Kemudian cerita berlanjut di bagian kedua buku ini. Masalah bermula saat Batozar sang Penjagal, penjahat nomor satu dari klan Bulan yang telah membantai seluruh anggota keluarga dari salah satu keluarga terpandang di kotanya, berhasil kabur dari penjara dan dikabarkan telah pergi ke klan permukaan, yakni klan Bumi. Jejaknya berhasil diketahui karena sebelum pergi ke bumi, ia telah mencuri prototipe kapsul terbang milik pasukan keamanan kota Tishri.

Miss Selena, guru matematika sekaligus pengintai terbaik dari Klan Bulan, sudah memperingatkan Raib, Seli, dan Ali berhati-hati dengan Batozar dan tidak ikut campur dengan masalah tersebut. Namun tanpa disengaja, mereka bertiga bertemu dengan Batozar yang sedang memesan makanan di sebuah rumah makan sepulang sekolah. Karena rasa ingin tahu yang tinggi, mereka memutuskan mengikuti Batozar secara diam-diam. Hingga akhirnya Batozar menghilang secara misterius setelah masuk ke bilik untuk mencoba pakaian di sebuah mall.

Hari berikutnya kejadian sama persis berulang kembali. Si jenius Ali memutuskan untuk memasang alat pelacak ke tubuh Batozar. Setelah diketahui keberadaannya, yaitu di pinggiran selatan kota, Tim Elite Pasukan Bayangan dari Klan Bulan beserta Miss Selena melakukan penyergapan. Pada awalnya Raib, Seli, dan Ali tidak diperbolehkan ikut sama sekali. Namun setelah memasang wajah keberatan, akhirnya mereka diperbolehkan ikut.

Keikutsertaan Raib, Seli, dan Ali dalam pnyergapan jutru menimbulkan masalah baru saat akhirnya Batozar dapat melumpuhkan semua Tim Elit Pasukan Bayangan. Disaat Tim Elite mulai kewalahan, Batozar dengan sekejap membawa Raib, Seli, dan Ali pergi ke kutub utara melalui portal cermin. Batozar menculik mereka. Ia tidak akan mengembalikan mereka kecuali jika Raib bisa memutar ulang kejadian ratusan tahun lalu menggunakan teknik berbicara dengan alam saat masa-masa Batozar dengan keluarganya. Ia sangat terobsesi dengan teknik itu untuk bisa melihat kembali wajah istri dan anaknya yang sama sekali tidak diingatnya. Namun disisi lain, teknik berbicara dengan alam sangat susah dilakukan kecuali saat keadaan mendesak.

Sudah berkali-kali Raib mencoba teknik itu agar bisa segera pulang, tapi tetap gagal. Batozar terus membentak dan memaksanya meskipun ia tahu keadaan Raib sudah sangat lemah. Hingga akhirnya Pasukan Elite berhasil mengetahui lokasi Batozar, dan pada detik-detik Batozar akan dimusnahkann, akhirnya Raib bisa mengaktifkan teknik itu. Video tiga dimensi ratusan tahun lalu berputar dihadapan semua orang, dan itulah titik dimana Batozar bisa mengingat kembali wajah anak dan istrinya, serta kejadian sebenarnya dimana Batozar hanya dimanfaatkan dan dijadikan kambing hitam oleh penguasa yang kejam.

Tidak hanya tentang petarung dari tiga klan berbeda yang mempunyai kekuatan luar biasa, novel ini juga diselingi dengan lelucon dan sedikit tentang percintaan anak muda antara Raib dan Ali. Hal inilah yang membuat para pembaca terutama di kalangan remaja banyak menyukai novel ini. Gambar pada sampul novel ini meskipun simpel, tetapi sangat sesuai dengan cerita didalamnya yang memberi simbol-simbol penting pada bagian tertentu. Sehingga bisa memberi sedikit gambaran bagi pembaca misalnya seperti apa bentuk kapsul terbang. Bahasa yang digunakan pun tergolong santai, gamblang, tidak berbelit-belit, dan mudah dipahami. Pemilihan kata-kata tertentu bisa dibilang unik sehingga agak menggelitik bagi pembaca, seperti Bor-O-Bdur (Borobudur), Ngglanggeram dan Ngglanggeran (Nglanggeran, nama gunung api purba di Yogyakarta), serta Distrik Iwakasin. Jumlah halaman untuk seukuran novel pun juga pas, tidak terlalu banyak dan tidak terlalul sedikit. Inilah yang membuat pembaca lebih santai dan tidak bosan untuk membacanya.

Selain itu, melalui novel Ceros dan Batozar ini Tere Liye memberikan pesan kepada para pembaca tentang ketulusan dalam persahabatan pasti membuahkan hasil yang baik, arti sahabat sejati yang tidak akan pernah meninggalkan satu sama lain disaat salah satunya sedang mengalami kesusahan, kehangatan bersama keluarga yang tidak bisa tergantikan oleh apapun, kerakusan dapat menghancurkan segalanya, semangat jiwa muda untuk terus mencari tahu ilmu dan hal-hal disekitar, serta kesalahan di masa lalu tidak perlu diungkit-ungkit kembali.

        Akan tetapi disamping semua keunggulan novel tersebut, bagi pembaca yang belum pernah membaca serial buku-buku sebelumnya ataupun sudah membaca tetapi tidak urut, pasti kurang mengerti alur dan tokoh-tokoh dalam cerita ini karena antar satu buku dengan buku yang lain saling berkesinambungan. Selain itu, profil atau identitas penulis yang tidak pernah dicantumkan dalam lembar-lembar akhir buku, terkadang juga membuat pembaca kecewa karena rasa penasaran akan identitas penulisnya.



Semoga bermanfaat!

Comments

Popular posts from this blog

Cerpen Iseng-Iseng #2

Klasifikasi Lima Kingdom : Monera

Besaran dan Satuan